• Di Balik Layar


     Di Balik Layar











    Banci. Semua mungkin tau, tapi tidak semua mau mengakui keberadaan mereka. Jiwa prempuan yang terperangkap dalam raga pria membuat kaum banci serba salah dalam segala hal yang mereka lakukan. Hampir semua masyarakat memandang banci sebelah mata.
    Banci bukan sosok yang mengerikan. Mereka menjalani hidup secara berdikari (berdiri dengan kaki sendiri) dengan membuka salon, event organizer, dan butik. Sebagai contoh, Teni (salah satu banci yang saya foto) usaha yang ia lakukan telah menghasilkan omzet sampai milyaran rupiah setiap tahunnya.
    Sebagai manusia, tentu mereka mempunyai hasrat untuk memiliki pasangan hidup. Pencarian ini tidak mudah karena banci tidak seperti wanita tulen yang bisa menggaet laki-laki sesuka hatinya. Pada akhirnya mereka hanya bisa ‘mangkal’ untuk memenuhi naluri kemanusiaannya. Tak jarang pula di saat itu mereka menemukan pasangan hidup yang mau menerima apa adanya.

    Karena perbedaan mereka dengan orang-orang biasanya, seringkali banci dianggap sebagai kaum minoritas. Melalui project ini, saya ingin mendobrak stereotip tersebut dengan menunjukkan kehidupan banci yang ‘sebenarnya’.




    Terimakasi atas semua bantuan dan doanya
    Foto Story ini mendapat juara II di AJISAKA UGM








     




















  • 0 komentar:

    Posting Komentar

    @panjidarmika. Diberdayakan oleh Blogger.

    Labels

    Label

    Follow us on facebook

    Juru Foto

    Bali, Bali, Indonesia
    Hallo, selamat menikmati

    About

    aku adalah dia

    Pages - Menu